Pengertian Akuntansi Komparatif
Akuntansi
komparatif adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip
akuntansi antar Negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi
dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya.
Pengertian lain Akuntansi Internasional menurut Iqbal, Melcher dan Elmallah
(1997:18) mendefinisikan akuntansi internasional sebagai akuntansi untuk
transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara
yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia.
Akuntansi
internasional menjadi semakin penting dengan banyaknya perusahaan multinasional
(multinational corporation) atau MNC yang beroperasi
diberbagai negara dibidang produksi, pengembangan produk, pemasaran dan
distribusi. Di samping itu pasar modal juga tumbuh pesat yang ditunjang dengan
kemajuan teknologi komunikasi dan informasi sehingga memungkinkan transaksi di
pasar modal internasional berlangsung secara real time basis.
Teori Keunggulan Komparatif (theory of
comparative advantage)
Merupakan teori yang dikemukakan oleh David
Ricardo. Menurutnya,perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan
keunggulan komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif
akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya
yang lebih murah daripada negara lainnya. Sebagai contoh, Indonesia dan Malaysia sama-sama memproduksi kopi dan timah. Indonesia mampu memproduksi
kopi secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi
timah secara efisien dan murah. Sebaliknya, Malaysia mampu dalam memproduksi
timah secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu
memproduksi kopi secara efisien dan murah. Dengan demikian, Indonesia memiliki
keunggulan komparatif dalam memproduksi kopi dan Malaysia memiliki keunggulan
komparatif dalam memproduksi timah. Perdagangan akan saling menguntungkan jika kedua negara bersedia bertukar kopi
dan timah.
Dalam
teori keunggulan komparatif, suatu bangsa dapat meningkatkan standar kehidupan dan pendapatannya jika negara tersebut melakukan spesialisasi produksi barang atau jasa yang memiliki produktivitas dan efisiensi tinggi.
Sistem Akuntansi Keuangan di Enam Negara
1.Prancis
Prancis
merupakan pendukung utama penyeragaman akuntansi nasional didunia. Kementrian
Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptable General resmi yang pertama pada
September 1947. Plant Comptable General berisi :
a)
Tujuan dan prinsip akuntansi serta pelaporan keuangan
b)
Definisi aktiva, kewajiban, ekuitas, pemegang saham, pendapatan, dan beban
c)
Aturan pengakuan dan penilaian
d)
Daftar akun standar, ketentuan mengenai penggunaannya, dan ketentuan tata
buku lainnya
e)
Contoh laporan keuangan dan aturan penyajiannya
Penggunaan
wajib daftar akun yang seragam secara nasionall tidak membebani kalangan usaha
Prancis karena kode akuntansi tersebut diterima secara luas dalam praktik.
Akuntansi di Prancis sangat terkait dengan kode sehingga sangat mungkin untuk
melewatkan kenyataan bahwa legislasi hukum komersial dan hukum pajak sebenarnya
menentukan banyak praktik akuntansi dan pelaporan keuangan di Prancis.
Dasar
utama untuk regulasi akuntansi di Prancis adalah Undang-undang Akuntansi 1983
dan Dekrit Akuntansi 1983, yang menjadikan Plan Comptable General suatu
kewajiban bagi semua perusahaan. Kedua dokumen tersebut menjadi bagian dari
Code de Commerce.
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
Ada
lima organisasi besar yang terlibat dalam penyusunan standar di Prancis :
a)
Counseil National de la Comptabilite, atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)
b)
Comite de la Reglementation Comptable, atau CRC (KOmite Regulasi Akuntansi)
c)
Autorite des Marches Financiers, atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
d)
Ordre des Experts-Comptable, atau OEC (Institute Akuntan Publik)
e)
Compagnie National des Commissaires aux Comptes, atau CNCC (Institute
Nasional Undang-undang Auditor
Karena
didorong oleh kebutuhan akan media lembaga otoritas pengatur standar akuntansi
yang lebih fleksiel dan lebih cepat, CRC didirikan pada tahun 1998. CRC
mengubah aturan dan rekomendasi CNC menjadi aturan yang mengikat.
Perusahaan-perusahaan Prancis secara tradisional kurang bergantung pada pasar
modal daripada sumber-sumber pendanaan lainnya.
Laporan Keuangan
Perusahaan di Prancis harus
melaporkan hal-hal berikut :
a)
Neraca
b)
Laporan laba rugi
c)
Catatan atas laporan keuangan
d)
Laporan direktur
e)
Laporan auditor
Keuangan
dari semua perusahaan dan perusahaan kewajiban terbatas lainnya di atas ukuran
tertentu harus diaudit. Perusahaan-perusahaan besar juga harus mempersiapkan
dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pencegahan kebangkrutan bisnis dan
sebuah laporan nasional, yang keduanya merupakan ciri khas Prancis.
Untuk
memberikam tinjauan yang baik dan benar, laporan keuangan harus disiapkan
sesuai dengan legislasi dan dengan keyakinan yang baik. Fitur signifikan dalam
laporan keuangan Prancis adalah persyaratan untuk penulisan catatan kaki yang
ekstensif dan rinci, termasuk hal-hal berikut :
a)
Penjelasan pengukuran aturan yang digunakan (misalnya kebijakan akuntansi)
b)
Perlakuan akuntansi untuk barang dengan mata uang asing
c)
Laporan perubahan dalam asset tetap dan depresinya
d)
Rincian provisi
e)
Rincian setiap revaluasi
f)
Laporan utang dan piutang menurut waktunya
g)
Daftar anak perusahaan dan pembagian saham
h)
Jumlah tanggungan pensiun dan kepentingan pengunduran diri lainnya
i)
Rincian pengaruh pajak pada laporan keuangan
j)
Jumlah rata-rata karyawan yang diurutkan menurut kategorinya
k)
Analisis perputaran menurut aktivitas dan secara geografis
Laporan
direktur mencakup sebuah tinjauan tentang aktivitas perusahaan selama satu
tahun, prospek masa depan perusahaan, kejadian penting pasca-disusunnya neraca,
aktivitas riset dan pengembangan, dan sebuah ringkasan tentang hasil perusahaan
selama lima tahun terakhir. Laporan keuanagan dari perusahaan komersil harus
diaudit, kecuali untuk perusahaan kecil, kewajiban terbatas, dan kemitraan.
Perusahaan-perusahaan yang terdaftar harus memberikan laporan sementara per
enam bulan dan dimulai pada tahun 2003, hasil dari kegiatan lingkungan mereka.
Di antara hal yang lain, harus ada informasi yang diberikan untuk :
a) Pemakaian air, bahan baku, dan energy, dan tindakan yang diambil untuk
meningkatkan efesiensi energy
b) Aktivitas untuk mengurangi polusi di udara, air, atau tanah, termasuk
polusi suara, dan biayanya
c)
Jumlah penyisihan untuk risiko terkait lingkungan
Undang-undang
Prancis juga berisi ketentuan yang ditujukan untuk mencegah kebangkrutan.
Pemikirannya adalah bahwa perusahaan yang memiliki pemahaman yang baik tentang
masalah keuangan internal mereka dan mempersiapkan pyoyeksi yang aman bisa
menghindari masalah keuangan dengan lebih baik. Maka, perusahaan-perusahaan yang
lebih besar mempersiapkan 4 dokumen: laporan arus kas, laporan perubahan posisi
keuangan atau laporan arus kas, laporan estimasi laba rugi, dan sebuah rencana
bisnis. Dokumen-dokumen ini tidak diaudit, tapi hanya diperiksa oleh auditor.
Dokumen-dokumen tersebut hanya dikirimkan kepada dewan direktur dan perwakilan
pegawai. Jadi, informasi ini dirancang sebagai sebuah sinyal peringatan awal
internal untuk manajemen dan pekerja.
Pengukuran
Akuntansi
Perusahaan-perusahaan Prancis yang terdaftar mengikuti IFRS dalam laporan
keuangan gabungan mereka, dan perusahaan-perusahaan yang tidak terdaftar juga
mempunyai pilihan ini. Namun, semua perusahaan Prancis harus mengikuti regulasi
tetap dari ketentuan pada tingkat perusahaan pribadi. Akuntansi untuk
perusahaan pribadi merupakan dasar hokum untuk membagikan deviden dan
menghiting penghasilan wajib pajak.
Asset-asset
berwujud biasanya dihiting berdasarkan nilai perolehan. Walaupun revaluasi
diperbolehkan , tetap dikenakan pajak sehingga jarang ditemukan dalam
prakteknya. Asset-asset didepresiasikan menurut ketentuan pajak, biasanya
dengan menggunakan metode garis lurus atau saldo menurun. Persediaan harus
dihitung pada nilai terendah atau nilai yang dapat dicapai dengan menggunakan
metode first in, first out (FIFO) atau metode rata-rata tertimbang.
Biaya
riset dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya, tapi bisa
dikapitalisasi dalam keadaan-keadaan tertentu. Jika dikapitalisasi, biaya riset
dan pengembangan harus diamortisasi kurang dari lima tahun. Asset-asset yang
dipinjamkan tidak dikapitalisasi, dan biaya sewa dibebankan. Kepentingan
pensiun dan pengunduran diri biasanya dibebankan ketika dibayarkan, dan
tanggungan masa depan jarang diakui sebagai hutang. Adanya hubungan antara
catatan parusahaan dan pajak penghasilan, perusahaan tidak menghitung pajak
yang ditangguhkan dalam laporan keuangan pribadi. Simpanan wajib harus diadakan
dengan perhitungan 5% dari penghasilan per tahun hingga simpanannya sesuai
dengan 10% modal awal.
Dengan
adanya pengecualian, antara Prancis mengenai laporan keuangan gabungan yang
mengikuti pendekatan isi pokok laporan kewajaran penyajian daripada bentuknya.
Dua pengecualian tersebut yaitu bahwa utang untuk kepentingan pasca-pekerjaan
tidak harus diakui dan pinjaman keuangan tidak perlu dikapitalisasi.
Pajak-pajak yang ditangguhkan dihitung menggunakan metode kewajiban, dan
dipotong ketika pembalikan perbedaan waktu bisa diperkirakan. Metode pembelian
biasanya digunakan untuk menghitung kombinasi bisnis. Goodwill biasanya
dikapitalisasi dan diamortisasi ke dalam pendapatan, tapi tidak ada jangka
waktu tertentu periode amortisasi yang spesifik.
2. Jerman
Iklim akuntansi Jerman terus berubah semenjak akhir Perang Dunia II. Pada masa
itu, akuntansi dunia usaha menitikberatkan pada daftar akun nasional dan per
bagian usaha. Hukun Komersial pada secara khusus menuntut adanya berbagai
prisnip tata buku yang teratur dan audit secara independen hampir tidak tersisa
setelah perang usai
Dalam sebuah kejadian besar, Hukum Perusahaan tahun 1965 mengganti sistem
laporan keuangan Jerman kearah pemikiran Inggris-Amerika (tapi hanya untuk
perusahaan-perusahaan yang besar).
Ada dua undang-undang baru yang dikeluarkan pada tahun 1998. Undang-undang yang
pertama menambahkan sebuah paragraph baru dalam buku ketiga Hukum Komersial
Jerman yang memungkinkan perusahaan yang mengeluarkan saham atau utang pada
pasar modal untuk menggunakan prinsip akuntansi internasional dalam laporan
keuangan konsolidasi-nya. Undang-undang yang kedua memungkinkan adanya pendirian
perusahaan sektor swasta untuk menetapkan standar akuntansi bagi laporan
keuangan konsolidasi.
Hukum perpajakan juga sangat menentukan akuntansi komersial. Prinsip penentuan
menyatakan bahwa penghasilan kena pajak ditentukan oleh apa yang tercatat dalam
catatan keuangan perusahaan.
Karakteristik dasar ketiga dari akuntansi Jerman adalah, ketergantungannya pada
anggaran dasar dan keputusan pengadilan.
Ragulasi dan Pelaksanaan
Akuntansi
Undang-undang
tahun 1998 tentang kendali dan transparansi memperkanalkan persyaratan bagi Kementerian
Kehakiman untuk mengakui badan swasta yang menetapkan standar nasional untuk
memenuhi tujuan-tujuan berikut:
a)
Mengembangkan rekomendasi untuk penerapan standar akuntansi dalam laporan
keuangan konsolidasi.
b)
Memberikan nasihat pada Kementerian Kehakiman mengenai legislasi akuntansi
yang baru.
c)
Mewakili Jerman dalam organisasi akuntansi internasional seperti IASB.
German
Accounting Standards Committee (GASC), didirikan tidak lama sesudahnya, dan selanjutnya
diresmikan oleh Kementrian Kehakiman sebagai otoritas penyusun standar Jerman
GASC mengawasi German Accounting Standards Board (GASB), yang melakukan
pekerjaan teknis dan mengeluarkan standar akuntansi. GASB berisi tujuh orang
ahli audit, analisis keuangan, akademik, dan industri.
Sistem penyusunan standar akuntansi Jerman secara umum sama dengan sitem yang
digunakan di Inggris dan Amerika Serikat.
Laporan Keuangan
Undang-
undang Akuntansi 1985 menetapkan isi dan format laporan keuangan, yang mencakup
hal-hal berikut:
a)
Neraca
b)
Laporan laba rugi
c)
Catatan atas Laporan Keuangan
d)
Laporan manajemen
e)
Laporan auditor
Ciri
utama sistem pelaporan keuangan di Jerman adalah laporan secara pribadi oleh
auditor kepada dewan direktur pengelola perusahaan dan dewan pengawas
perusahaan. Laporan keuangan konsolidasi wajib dibuat oleh perusahaan yang
berada di bawah satu manajemen dan dengan penguasaan atas mayoritas hak suara,
pengaruh dominan melalui kontrak pengendalian aktiva, atau hak untuk mengangkat
atau memberhentikan mayoritas dewan direksi.
Pengukuran Akuntansi
Berdasarkan Hukum Komersial (HGB), metode
pembelian (akusisi) merupakan metode konsolidasi yang utama, meskipun penyatuan
kepemilikan juga dapat diterapkan dalam kondisi yang terbatas. Dua metode
pembelian yang diizinkan adalah metode nilai buku dan metode revaluasi.
GAS lebih ketat dari pada HGB dalam laporan keuangan konsolidasi. Berdasarkan
GAS 4, metode revaluasi harus digunakan, dimana aktiva dan kewajiban yang
didapatkan dalam sebuah penggabungan usaha harus direvaluasi menjadi nilai
wajar dan kelebihan yang tersisa dialokasikan menjadi goodwill.
Biaya historis merupakan dasar untuk menilai aktiva berwujud. Persediaan
dinilai sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya atau pasar; FIFO dan
metode rata-rata merupakan metode yang digunakan untuk menentukan biaya.
Biaya riset dan pengembangan dibebankan saat terjadinya. Pinjaman dana biasanya
tidak dikapitalisasi, tapi kewajiban pension diakui berdasarkan penentuan nilai
tafsiran yang sesuai dengan undang-undang perpajakan.
Provisi sebagai estimasi beban atau kerugian masa depan sangat digunakan.
Provisi harus disusun untuk beban perawatan yang ditangguhkan, jaminan produk,
kerugian potensial akibat transaksi yang ditangguhkan, dan kewajiban tidak
pasti lainnya.
3. Jepang
Pembukuan
dan laporan keuangan Jepang menggambarkan adanya gabungan dari pengaruh
domestik dan internasional. Dua badan pemerintahan yang terpisah memiliki
tanggung jawab atas regulasi dan hukum pajak penghasilan perusahaan Jepang.
Setelah
krisis keuangan yang berdampak pada perekonomian Jepang suatu perubahan besar
dalam akuntansi diumumkan pada akhir tahun 1990-an menjadi lebih trasparan dan
mendekati standar internasional
Regulasi dan Pelakasanaan
Akuntansi
Pemerintah
nasional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap akuntansi Jepang. Regulasi
akuntansi berdasarkan pada tiga undang-undang: Hukun Komersial, UU Pasar Modal
dan UU Pajak Penghasilan Perusahaan. Ketiga badan hukum tesebut saling
berhubungan dan berinteraksi satu sama lain. Praktisi terkemuka Jepang
menggambarkan hal tersebut sebagai “sistem hukum segitiga”.
Laporan Keuangan
Perusahaan
yang bergabung dibawah undang-undang perusahaan dibutuhkan untuk mempersiapkan
laporan yang berwenang untuk disetujui pada saat rapat para pemegang saham,
yaitu isinya antara lain:
a)
Neraca
b)
Laporan laba rugi
c)
Laporan usaha
d)
Proposal atas Penentuan Penggunaan Laba Ditahan
e)
Skedul Pendukung
Pengukuran Akuntansi
Undang-undang
konsolidasi mengharuskan perusahaan besar untuk mempersiapkan laporan keuangan konsolidasi.
Sebagai tambahan, perusahaan yang terdaftar harus mempersiapkan laporan
keuangan konsolidasi sesuai SEL.
Persediaan
dapat dinilai berdasarkan biaya perolehan atau mana yang lebih rendah antara
biaya atau harga pasar. Biaya penelitian dan pengembangan dibebankan oada saat
terjadinya.
Kebanyakan
praktik akuntansi yang sebelumnya dijelaskan dilaksanakan dalam beberapa tahun
terakhir sebagai akibat dari Perubahan Besar dalam Akuntansi.
4. Belanda
Akuntansi
belanda memberikan beberapa paradox yang menarik. Belanda memiliki
undang-undang akuntansi dan persyaratan keuangan yang cukup bebas disertai standar
praktik professional yang sangat tinggi. Belanda merupakan sebuah Negara hukum,
namun akuntansinya diorientasikan kearah keawajaran penyajian. Laporan keuangan
dan akuntansi pajak merupakan dua aktivitas yang terpisah. Lebih lanjut lagi,
orientasi kewajaran dikembangkan tanpa adanya pengaruh kuat dari bursa saham.
Akuntansi Belanda dianggap sebagai sebuah cabang ekonomi bisnis. Akibatnya,
banyak pemikirn ekonomi yang dicurahkan untuk topik-topik akuntansi dan
khususnya pada pengukuran akuntansi.
Regulasi dan Pelaksanaan
Akuntansi
Regulasi
akuntansi di Belanda tetap bersifat liberal hingga digantikan Undang-undang
Laporan Keuangan Tahunan pada tahun 1970. Di antara provisi utama UU tersebut
adalah sebagai berikut:
a) Laporan keuangan harus menunjukan gambaran yang wajar dari posisi keuangan
dan hasil tahun tersebut, dan semua pos didalamnya harus dikelompokan dan
dijelaskan dengan tepat.
b)
Laporan keuangan harus disusun berdasarkan praktik usaha yang baik.
c) Dasar-dasar untuk penulisan asset dan utang serta untuk menentukan hasil
operasi harus diungkapkan.
d) Laporan keuangan harus disusun pada dasar yang konsisten, dan pengaruh
material dari perubahan dalam prinsip-prinsip akuntansi harus diungkapkan
dengan tepat.
e) Informasi keuangan untuk perioade terdahulu harus diuangkapkan dalam
laporan keuangan dan catatan kaki yang menyertainya.
Undang-undang
tahun 1970 memperkenalkan audit wajib.
Dutch Accounting Standarts Board (DASB) mengeluarkan pedoman pada prinsip
prinsip akuntansi yang diterima secara umum. Dewan ini diisi oleh
anggota-angggota dari tiga kelompok yang berbeda, yaitu:
a)
Penyusun laporan keuangan (perusahaan)
b)
Pengguna Laporan keuangan (perwakilan serikat buruh dan analis keuangan)
c)
Auditor laporan keuangan (NivRA)
Laporan Keuangan
Kualitas
laporan keuangan Belanda sangat tinggi. Laporan keuangan yang menurut
undang-undang harus berbahasa Belanda, tapi bahasa Inggris, Prancis, dan Jerman
juga diperbolehkan, laporan keuangan meliputi hal-hal berikut:
a)
Neraca
b)
Laporan laba rugi
c)
Catatan
d)
Laporan direksi
e)
Informasi lain yang direkomendasikan
Laporan
keuangan tahunan dapat dipresentasikan pada dasar perusahaan induk ataupun
konsolidasi.
Pengukuran Akuntansi
Walaupun
metode penggabungan usaha diperbolehkan dalam keadaan-keadaan tertentu, metode
ini jarang digunakan di Belanda. Metode pembelian merupakan praktik yang
umum.
Fleksibilitas Belanda terhadap pengukuran akuntansi dapat terlihat dengan
diperbolehkannya penggunaan nilai kini untuk aktiva berwujud seperti
persediaan dan depresiasi.
Ketika
harga perolehan digunakan untuk persediaan, hal ini biasanya ditentukan dengan
metode FIFO, LIFO, atau metode rata-rata untuk dicari biaya terendah.
5. Inggris
Akuntansi
di Inggris berkembang sebagai sebuah ilmu tunggal, secara pragmatis merespons
terhadap kebutuhan dan praktik bisnis. Seiring waktu, secara berturut-turut
undang-undang perusahaan menambahkan susunan dan persyaratan lainya, tapi masih
memperbolehkan fleksibilitas akuntan dalam penerapan nilai professional. Sejak
tahun 1970-an, sumber paling penting untuk pengembangan dalam undang-undang
perusahaan adalah EU Directives, terutama Fourth dan
Seventh Directive.Pada saat yang sama, standar akuntansi dan proses
penyusunan standar telah menjadi lebih otoritatif.
Warisan akuntansi Inggris pada dunia sangatlah mendasar. Inggris merupakan
Negara pertama di dunia yang mengembangkan sebuah profesi akuntansi seperti
yang kita kenal saat ini.
Regulasi dan Pelaksanaan
Akuntansi
Dua
sumber utama untuk standar akuntansi keuangan di Kerajaan Inggris adalah hukum
perusahaan dan profesi akuntansi. Kegiatan perusahaan – perusahaan yang
tergabung di Kerajaan Inggris secara luas diatur oleh undang-undang yang disebut
undang-undang perusahaan. Undang-undang tersebut telah diperbarui, diperluas,
dan digabungkan selama bertahun-tahun. Sebagai contoh, pada tahun 1991 EU Directive diimplementasikan,
menambahkan aturan hukum yang menyangkut ketentuan format, prinsip akuntansi,
dan akuntansi dasar. Perusahaan -perusahaan boleh memilih dar format neraca
alternative dan empat format akun laba dan rugi. Undang-undang tahun 1981 juga
menetapkan 5 prinsip akuntansi dasar:
a)
Pendapatan dan beban disesuaikan dengan dasar akrual
b)
Aset dan Kewajiban individu dalam setiap golongan asset dan kewajiban
dihitung secara terpisah
c)
Prinsip konservatisme (kehati-hatian) diterapan, khususnya dalam pengenalan
penghasilan yang didapat dan semua kewajiban dan kerugian yang ditemukan.
d)
Penerapan kebijakan akuntansi yang konsisten diharuskan dari tahun ke
tahun.
e)
Prinsip perusahaan yang terus berjalan bisa diterapkan untuk entitas yang
seang dihitun.
Undang-undang
tersebut berisi aturan valuasi yang luas yang didalamnya akun bisa didasarkan
pada harga perolehan atau biaya sekarang.
Enam
dewan akuntansi di Kerajaan Ingris berikut ini berhubungan dengan Consultative
Committee of Accountancy Bodies (CCAB), yang dibentuk pada tahun 1970:
a)
The Institute of Chartered Accountants In England and Wales
b)
The Institute of Chartered Accountants In England in Ireland
c)
The Institute of Chartered Accountants In England in Scotland
d)
The Association of Chartered Certified Accountants
e)
The chartered Institute on Managemant Accountants
f)
The Chartered Institute of Public Finance and Accountancy
Hingga
2000, standar audit merpakan tanggung jawab sebuah dewan dari CCAB. Pada tahun
tersebut Accountancy Foundation dibentuk untuk mengatur dan
mengawasi profesi audit.
Laporan Keuangan
Laporan
keuangan Inggris merupakan yang paling komprehensif di dunia. Laporan keuangan
biasanya mencakup:
a)
Laporan direksi
b)
Akun laba dan rugi serta neraca
c)
Laporan arus kas
d)
Laporan keseluruhan laba dan rugi
e)
Laporan kebijakan akuntansi
f)
Catatan yang direferensikan dalam laporan keuangan
g)
Laporan auditor
Laporan
direktur menyebutkan aktivitas pokok bisnis, tinjauan operasi dan perkembangan
yang akan terjadi, kejadian penting pasca penyusunan neraca, dividen yang
dianjurkan, nama-nama direktur pemegang sahamnya, dan kontribusi politik serta
sumbangan amal. Laporan keuangan konsolidais hanya diwajibkan untuk neraca
perusahaan induk. Keistimewaan lain laporan keuangan inggris adalah bahwa
perusahaan – perusahaan kecil dan menengah dibebaskan dari banyaknya kewajiban
laporan keuangan. Companies Act yang menentukan criteria ukuran perusahaan.
Pengukuran Akuntansi
Inggris
memperbolehkan adanya metode akusisi dan penggabungan akuntansi untuk penggabungan
usaha. Namun syarat-syarat penggunaan metode penggabungan sangat terbatas
sehingga hampir tidak pernah digunakan.
aktiva
bisa dihitung pada harga perolehan, biaya sekarang, atau menggunakan gabungan
keduanya. Depresiasi dan amortisasi harus berhubungan dengan dasar perhitungan
yang digunakan untuk asset-aset yang mendasarinya.
Pinjaman
yang menggantikan risiko dan penghargaan kepemilikan kepada penyewa
dikapitalisasi dan kewajiban sewa ditunjukkan sebagai utang. Biaya provisi
pension dan kepetingan pengunduran diri lainnya harus dihitung secara
sistematis dan rasional pada periode selama jasa pegawai ditunjukkan.
Semua
perusahaan inggris diizinkan untuk menggunakan IFRS, selain GAAP Inggris yang
baru saja dijelaskan, jadi inisiatif Uni Eropa pada tahun 2005 untuk
perusahaan-perusahaan yang terdaftar diperluas untuk perusahaan – perusahaan
Inggris yang tidak terdaftar juga.
6. Amerika Serikat
Akuntansi
di Amerika Serikat diatur badan sektor khusus Dewan Standar Akuntansi Keuangan
(Financial Accounting Standard Board – FASB), akan tetapi yang menjadi
penyokong kewenangan terhadap standardisasi mereka adalah agensi kepemerintahan
Komisi Keamanan dan Kurs (Securities and Exchange Commision – SEC).
Regulasi dan Pelakasanaan
Akuntansi
Sistem
yang dianut Amerika Serikat tidak memiliki persyaratan legal untuk publikasi
mengenai laporan audit periodik keuangan. Perusahaan di Amerika Serikat
dibentuk di bawah hokum Negara, bukan hokum federal. Setiap Negara bagian
memiliki peraturan dasar perusahaan tersendiri secara umum, peraturan tersebut
mengandung persyaratan minimal untuk menjaga catatan akuntansi serta publikasi
periodic laporan keuangan.
SEC
memiliki yurisdiksi terhadap perusahaan-perusahaan yang terdaftar di pertukaran
stok AS serta perusahaan yang berdagang over-the-counter?
Perusahaan yang memiliki keuangan terbatas tidak memiliki kewajiban persyaratan
untuk laporan keuangan, yang membuat Amerika Serikat terlihat ganjil dalam
norma internasional.
SEC
memiliki kewenangan penuh untuk menjelaskan standar akuntansi dan laporan
kepada perusahaan public akan tetapi bergantung pada sektor swasta dalam penerapan
standardisasi tersebut. Oleh karena itu, SEC merupakan agensi regulator yang
independen, kongres serta presiden tidak memiliki pengaruh secara langsung
terhadap kebijakan yang mereka buat.
FASB
dibentuk pada tahun 1973 dan pada Desember 2006 telah mengeluarkan Laporan
Standar Akuntansi Keuangan 158 (158 Statement of Financial Accounting Standard
– SAFSs). Tujuan SFASs adalah untuk menyediakan informasi yang berguna untuk
para investor baik yang telah maupun yang berpotensi menjadi investor, kreditor,
dan lainnya yang memutuskan untuk mengambil kredit, investasi, dan sebagainya.
FASB menjalani proses prosedur yang panjang sebelum mengeluarkan SFAS.
Laporan Keuangan
Tipe
laporan keuangan tahunan pada perusahaan besar di AS memiliki beberapa komponan
di bawah ini:
a)
Laporan manajamen
b)
Laporan audit independen
c) Laporan keuangan primer (laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, laba
rugi komprehensif, perubahan ekuitas pemegang saham).
d)
Diskusi manajemen dan analisis hasil operasional dan kondisi keuangan.
e) Penjelasan mengenai kebijakan akuntansi dengan dampak yang paling kritis
pada laporan keuangan
f)
Catatan atas laporan
g)
Perbandingan data keuangan selama lima atau sepuluh tahun.
h)
Data kuartal terpilih.
Pengukuran Akuntansi
Peraturan
pengukuran akuntansi di Amerika Serikat berasumsi bahwa kesatuan bisnis akan
terus berlangsung jika hal dibawah ini terus diperhatikan:
a.
Penggabungan usaha harus dicatat sebagai sebuah pembelian.
b.
Biaya historis untuk menilai aktiva berwujud dan tidak berwujud.
c. Metode LIFO, FIFO, dan rata-rata diperbolehkan dan digunakan secara luas
dalam penentuan harga persediaan.
d.
Apabila dalam substansinya sewa guna usaha pembiayaan merupakan pembelian
atas aktiva tetap, maka nilai aktiva tetap dikapitalisasikan dan kewajiban yang
terkait dicatat.
e.
Pajak penghasilan dihitung dengan metode kewajiban, sedangkan pajak
tangguhan diakru.
Sumber
:
D.S.Choi,Frederick
dan Garyk.Meek.2005.International
Accounting.Jakarta:Salemba Empat
http://niedanied.blogspot.com/2012/04/akuntansi-komparatif.html